Novel Diary Princesa merupakan sebuah novel karya Swistien Kustantyana. Novel ini merupakan salah satu dari Seri Bluestrobery yang diterbitkan oleh Ice Cube Publish. Novel ini menceritakan tentang seorang gadis remaja bernama Princesa. Cesa, begitu dia disapa, merupakan seorang anak yang sangat percaya diri. Hal itu disebabkan oleh pujian-pujian dari teman-temannya yang selalu mengatakan bahwa dia cantik, pintar dan baik hati.
Cesa merupakan anak kedua dikeluarganya. Ia memang cantik, pintar dan baik hati. Tampilan luarnya yang ceria mencerminkan kepribadiannya. Namun, kehidupan keluarganya tak seperti pujian teman-temannya. Cesa adalah anak yang lahir dari keluarga Broken Home. Ayah dan Ibunya selalu bertengkar. Ayahnya sekan tak peduli dengan dirinya dan keluarganya. Cesa mempunyai seorang kakak bernama Jinan. Kakak Cesa sangat kontras dengan dirinya. Jika Cesa adalah anak yang ceria sehingga mudah bergaul, kakaknya adalah kebalikannya. Kehidupannya selalu dihadapkan dengan dua sisi, yang pertama tentang dirinya yang cantik, pintar dan baik hati, namun disisi kedua dia dihadapkan dengan kenyataan tentang keluarga dan cintanya yang tak sesempurna sisi satunya.
Jika sudah membaca novel ini, kalian akan menemukan sebuah fakta kehidupan, dimana tidak semua yang kalian anggap baik dan indah diluar sama seperti didalamnya. Diary Princesa penuh dengan Quote yang membangun disetiap tulisannya. Seperti "Kamu hanya harus mempercayainya, Cesa. Semua akan terjadi jika kamu mempercayainya". Quote itu membuat saya berpikir bahwa apapun yang kita lakukan harus didasari kepercayaan, walaupun yang kita lakukan itu memang sulit untuk terwujud.
Dari semua Quote,saya paling suka dengan Quote "Seandainya jatuh cinta bisa diatur dengan siapa ya". Ya, seandainya jatuh cinta bisa diatur dengan siapa tentunya Cesa tak akan memilih Nathan sebagai cintanya. Semua yang kita lakukan tentunya adalah kuasa-Nya. Kita hanya bisa berencana tetapi Tuhan yang mengatur. Novel ini sangat inspiratif. Banyak pelajaran yang saya dapat. Tentang cinta, pengorbanan, persaudaraan, pengertian dan yang paling penting adalah Rasa bersyukur.
Awalnya saya melihat tumpukan buku dicover novel ini mengira itu adalah tempat tidur hahaha.. tapi setelah diliat lebih seksama itu adalah tumpukan buku. Dari covernya saja saya sudah tertarik untuk membaca novel ini, terlebih ketika melihat sinopsis dibagian belakang novelnya. Saya tidak menyesal membaca novel ini. Dua jempol untuk Kak Swistien yang berhasil membuat cerita ini, cerita yang penuh dengan Quote-quote motivasi. Dari gaya bahasa, saya suka karena bahasanya anak muda banget! Konfliknya terstruktur dan penempatan settingnya pas. Biasanya, kalo baca novel kan suka bingung sendiri ketika setting watunya maju mundur, tapi novel ini benar-benar dijelasin secara detail. Novel ini benar-benar seperti diary yang mencerminkan perasaan Cesa. Walaupun tidak dibuat secara langsung seperti format diary, namun siapaun yang membacanya tahu bahwa novel ini memang benar-benar bercerita tentang perasaan Cesa.
Untuk kak Swistien, terimakasih karena telah membuat sebuah karya yang bisa menguras emosi saya ketika berhadapan dengan novel ini. Walaupun Cesa terkesan sombong tapi saya suka Cesa, saya bisa bercermin dari karakternya dan tentunya karakter Jihan yang apa adanya. Endingnya juga saya rasa cukup adil untuk Cesa dan Jihan. Saya berharap suatu saat nanti kisah Cesa bisa dilanjutkan lagi hweheheheh... saya tunggu lo kak!. Maaf jika review saya kurang menarik dan lain sebagainya, namun inilah yang saya rasakan. ^^
SAMPAI BERTEMU DIREVIEW NOVEL-NOVEL SELANJUTNYA...
Salam Manis,
Irma Arnika
Tidak ada komentar:
Posting Komentar