Jumat, 11 Maret 2016

Aku Pembencimu

Aku benci setiap bayangan yang selalu hadir, semua tentangmu
Aku benci pada takdir, yang tak pernah bisa melupakanmu
Aku benci pada setiap detail perasaanku, yang selalu saja menguat meski ku tahu akhirnya
Aku benci tawamu, yang selalu membuat pertahananku goyah
Aku benci senyummu, yang tak pernah lepas dari ingatanku
Aku benci lirikanmu, yang tak bisa ku sangkal bahwa itu terlalu indah
Aku benci suaramu, yang hingga detik ini selalu kurindukan
Aku benci pertemuan kita, yang ternyata tak seindah bayanganku
Aku benci waktu, yang tak pernah berpihak pada perasaanku
Aku benci kamu.
Aku benci sikapmu yang terlalu sering berubah, yang tak bisa ku terka.
Aku lelah, membenci semuanya.
Membenci kenangan kita, yang sama sekali tak pernah berarti dipikiranmu
Aku benci, bukan pada perasaan ini.. Namun pada diriku sendiri
Yang tak pernah bisa melupakanmu, walau sejenak..

Jumat, 04 Maret 2016

Teman-Temanku

Hai.. Apa kabar?
Masihkah kalian sehat ketika membaca tulisanku?
Masihkah kalian bisa tertawa saat ini?
Semoga senyum dan kebahagiaan kalian tak pernah terputus.
Tuhan memberkati.

Sudah berapa lama sejak kalian mengenalku?
Dari pertemuan awal pada semester satu kita menginjakkan kaki di bangku kuliah.
Masihkah kalian ingat bagaimana pertama kali kita berkenalan?
Bagaimana kata "hai" menjadi penyambung hubungan kita,
Masihkah kalian ingat betapa tulusnya niat kita untuk berteman?

Teman-temanku..
Tolong jangan pernah ada rasa saling membenci diantara kita.
Seegois apapun pribadi kita masing-masing, aku harap bukanlah beban yang akan menghancurkan segalanya..
Meski kadang rasa kesal menghantui, bahkan menyulut api perang yang sebelumnya tak pernah tersentuh,
Ku mohon, redamlah percikan-percikan kesal itu.
Hilangkanlah niat bermusuhan.


Kita pernah menyebut diri sebagai saudara, kan?
Bila memang ada pertengkaran kecil diantara kita, anggaplah semuanya hanya bumbu yang mampu menambah nikmatnya cerita kita
Percayalah, kalian takkan pernah menemukan kembali keluarga seperti sekarang.
Kita sama-sama dewasa, kan?
Setelah memakai toga, maka takkan ada lagi cerita seperti ini
Kita sama-sama akan melalui masa-masa yang sangat susah,
Ada yang akan mati-matian mengejar karir,
Ada yang niat melanjutkan kembali sekolahnya,
Bahkan ada yang akan melepas masa lajang?
Entahlah.. Harapan tertulusku sebagai bagian dari kalian adalah melihat kalian sukses dimasa yang akan datang.
Masa dimana ketika kita kembali berkumpul, semua telah mencapai mimpinya masing-masing..



Percayalah teman-temanku..
Kalian adalah hal terindah yang pernah ku temui selama duduk dibangku sekolah..
Tak ada cerita paling indah selama hidupku.
Aku tak pernah bisa berbagi kesedihan,
Aku tak pernah bisa berbagi tawa dan canda sebelumnya.
Hanya bersama kalian, aku mampu menjadi gadis yang apa adanya.
Tak peduli sejelek apapun rupaku,
Seburuk apapun tingkahku
Ku rasa, kalian selalu mampu menerimanya..
Ya, meski tak kupungkiri kadang rasa malas dan bosan terhadapku pasti ada, kan?

Bila ini adalah kehidupan terakhir,
Maka kalianlah orang terakhir yang mampu menggores kenangan itu. Sedih, senang, tawa, duka, tangis, haru semua tercampur menjadi satu, seperti kalanya teh yang mampu berteman dengan apapun
Aku yang pahit seperti teh, dan kalian bagai gula atau susu yang menjadikannya lebih "terasa"

Tak kusangka, bisa menemukannya bersama kalian,
Yang akhirnya menemaniku hingga detik ini..
Maaf bila ada banyak hal yang membuat kalian muak,
Maaf bila ada banyak hal yang membuat kalian ingin menjauhiku..
Ketahuilah, bahwa semuanya akan baik-baik saja,
Meski nanti toga telah terpakai,
Meski jarak akan sulit untuk menyatukan hubungan kita..
Suatu saat nanti aku ingin bertemu dengan kalian (lagi)

D'hotel 14



With Love,


Matchanika