Kamis, 12 Februari 2015

Review Novel - Rindu Untuk Daisy a Novel by Triya Alrome








 “Setiap jengkal dalam hidup kita hanya berkisah tentang kehilangan. Tak pantas jika kita takut saat menghadapi kehilangan.”

Daisy, gadis pemilik senyum yang sahaja itu merasa dipecundangi oleh hidupnya. Ia begitu jengah dengan rasa kehilangan. Hingga Danar, lelaki asing yang entah mengapa terasa begitu akrab, mengajarinya tentang makna lain sebuah kehilangan.



                                                      ***


            Hidup memang tak selamanya berjalan sesuai dengan yang kita impikan. Ada saja masalah yang datang silih berganti tanpa kita inginkan, tanpa kita bayangkan akan terjadi dalam hidup kita. Seperti Daisy dalam novel ke-3 karangan Triya Alrome ini. Ya, betapa setiap jengkal kehidupannya terasa menyakitkan. Dimulai dari keadaan rumah yang tak harmonis dan berujung dengan perceraian kedua orang tuanya, Daisy harus tegar karena ada Nicko, adik bungsu yang amat ia sayangi, masih begitu memerlukan figurnya dalam menjalani masa kecilnya.
            Sejak saat itu petualangan Daisy dimulai. Memutuskan untuk hengkang dari rumah ibunya yang telah menikah dengan pria lain, ia berusaha tegar menjalani kerasnya hidup. Bersusah payah membanting tulang untuk makan dan kuliah. Tentu semuanya tak berjalan dengan lancar. Semuanya terasa menyakitkan baginya. Nilai yang merosot turun dan mengancam beasiswanyapun dirasakan. Hingga akhirnya..
            Danar, ya.. pemuda yang entah mengapa bisa masuk sedikit demi sedikit kedalam kehidupan Daisy, perlahan-lahan membuka semangatnya untuk bangkit dari keterpurukan. Saat itu ia mulai mengubah kehidupannya, mengejar beasiswanya kembali, serta berusaha mewujudkan cita-citanya yang hampir terlupakan. Lelaki itu mengajarkannya banyak hal. Lelaki itu pula yang mengajarkannya makna lain dari sebuah kehilangan. Kehilangan yang terjadi setelah segala sesuatunya terungkap.
            Ini kisah tentang cinta, rintangan, kesedihan dan kepercayaan. Sebuah kehilangan yang membuatmu percaya bahwa takdir untuk bahagia tak selamanya berada pada apa yang kau mau. Tuhan selalu memberimu apa yang kau butuhkan, bukan yang kau inginkan. Setelah membaca novel ini kau akan mengerti bahwa kehilangan itu selalu terjadi kepada kita, seperti kita kehilangan setiap detik dalam hidup kita. Detik itu pula akan berganti dengan detik-detik yang baru, yang akan membentuk sebuah cerita baru dalam kehidupanmu.
            Untuk kau yang merasa dirimu tak sanggup menghadapi kehilangan dalam hal apapun, ku sarankan membaca novel ini. Seperti aku yang akhirnya mengerti bahwa sebuah kehilangan pasti akan terganti dengan hal-hal baru yang tentunya adalah kebagaiaanmu. Kehilangan ibaratkan pertemuan yang ujungnya juga akan berakhir dengan perpisahan. Jadi, jika kau ingin membaca novel ini, bersiap-siaplah untuk memaknai hal lain dari sebuah kehilangan. Siapkan tisu karena kisah Daisy benar-benar menguras emosi.


“Kau tak akan merasa memiliki, sebelum kau menemukan kehilangan – untuk kehilangan yang ditemukan.”


Selamat membaca, semoga kau suka “Rindu Untuk Daisy”





                                                                                                                                    Salam,




                                                                                                                                    Irma Arnika